Hal tersebut memicu permasalahan baru yakni kurang optimalnya jumlah armada yang beroperasi dan juga jadwal antar keberangkatan armada yang kurang menyesuaikan kondisi ketika tingginya permintaan pada setiap halte. Dari hasil pengamatan pada trayek perjalanan Koridor II yang telah dilakukan, ternyata diketahui bahwa pada beberapa shelter (halte terjadi permintaan yang cukup tinggi, dan akhirnya pada saat peak hour armada BRT tidak mampu menampung seluruh permintaan yang terjadi, sehingga mengakibatkan penumpang harus menunggu lebih lama untuk dilayani oleh armada tersebut.
KAJIAN AWAL SIMULASI KOMPUTER MODEL KEBIJAKAN PENENTUAN JUMLAH OPTIMAL ARMADA BUS RAPID TRANSIT (BRT SEMARANGĭirectory of Open Access Journals (Sweden)įull Text Available Keberadaan Bus Rapid Transit (BRT di Kota Semarang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi akan permasalahan kemacetan, adanya BRT ini terutama pada trayek perjalanan koridor II, ternyata mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat pengguna, terbukti dari meningkatnya permintaan yang terjadi dari tahun 2012 hingga 2013 yakni hampir menyentuh angka 90% dari tahun sebelumnya.